Tips menghindari kerusakan Komputer akibat Overheating.
Jika komputer anda tidak mau running padahal lampu indikator masih nyala, atau mungkin mati total, atau mungkin sempat menyala sebentar mati lagi, sudah ganti procie maupun kipas namun masih seperti gitu, mungkin artikel berikut ini akan membantu anda untuk mengetahui penyebabnya. .
Periksa Heatsink Fan.
Beberapa kasus yang dialami oleh kebanyakan orang mengalami kerusakan pada komputernya, secara kebetulan hampir semuanya punya masalah kerusakan yang sama. Yaitu komputernya mati total, dan ada juga yang sempat nyala sebentar tapi kemudian mati, sebelum sempat masuk kedalam sistem.
sering ditemui bahwa kerusakan diakibatkan karena matinya Heatsink Fan (kipas pendingin, yang menempel pada pendingin prosesor). Perlu anda diketahui sejak Pentium I, panas prosesor dengan kecepatan kerja diatas 100Mhz, tergolong cukup tinggi, itulah sebabnya sejak era Pentium, pendingin prosesor mulai dilengkapi dengan kipas.

Berbeda dengan prosesor selevel 486 kebawah, kipas pendingin mutlak diperlukan, karena apabila kipas mati maka pendinginan yang didapat dari aluminium pendingin tidak cukup untuk menurunkan panas prosesor.
Pada Pentium I/II biasanya, komputer akan Freeze/Hang bila kipas mati. Tapi pada Pentium III/IV, dapat menyebabkan prosesor akan rusak terbakar bila kipas mati dan komputer tidak segera dimatikan.
Berikut ini beberapa tips untuk menghindari kerusakan akibat Overheating (panas berlebihan):
Pertama:
Pilih kipas kualitas baik, tidak perlu mahal, tetapi lihat bahan yang dipakai, dan kualitas pengerjaannya. Kipas yang baik biasanya dikerjakan oleh mesin yang baik sehingga hasilnya cukup halus, baling-balingnya dapat berputar dengan ringan, dan daun dari setiap baling-balingnya cukup tebal.
Kedua:
Apabila memungkinkan pilih casing yang bagian prosesor dan kipasnya terlihat dari luar (transparan pada bagian tertentu). Sehingga apabila kipas berhenti berputar dapat terlihat dari luar.
Ketiga:
Bersihkan secara berkala baling-balik Heatsink Fan. Hal ini akan membuat kipas berputar dengan lancar dan tidak tersendat.
Keempat:
Setting “maximum heat” pada BIOS jangan lebih dari 60 derajat celcius. Hal ini akan mengantisipasi apabila panas terlalu tinggi, maka motherboard akan berhenti bekerja, sehingga user dapat mengetahui ada ketidak beresan pada komputernya, diharapkan hal ini dapat mendeteksi kerusakan lebih awal sebelum kerusakan yang lebih parah terjadi.
Kelima:
Masih berhubungan dengan point keempat, apabila saat digunakan komputer anda Freeze/Hang, mula-mula periksalah lebih dahulu Heatsink Fan. Cek apakah kipas berputar, cek juga apakah pengunci terpasang dengan baik sehingga aluminium pendingin menempel sempurna pada prosesor.
Jangan anda paksakan untuk merestart komputer berulang kali sebelum melakukan pengecekan heatsink.
Demikian semoga bermanfaat.
Periksa Heatsink Fan.
Beberapa kasus yang dialami oleh kebanyakan orang mengalami kerusakan pada komputernya, secara kebetulan hampir semuanya punya masalah kerusakan yang sama. Yaitu komputernya mati total, dan ada juga yang sempat nyala sebentar tapi kemudian mati, sebelum sempat masuk kedalam sistem.
sering ditemui bahwa kerusakan diakibatkan karena matinya Heatsink Fan (kipas pendingin, yang menempel pada pendingin prosesor). Perlu anda diketahui sejak Pentium I, panas prosesor dengan kecepatan kerja diatas 100Mhz, tergolong cukup tinggi, itulah sebabnya sejak era Pentium, pendingin prosesor mulai dilengkapi dengan kipas.
Berbeda dengan prosesor selevel 486 kebawah, kipas pendingin mutlak diperlukan, karena apabila kipas mati maka pendinginan yang didapat dari aluminium pendingin tidak cukup untuk menurunkan panas prosesor.
Pada Pentium I/II biasanya, komputer akan Freeze/Hang bila kipas mati. Tapi pada Pentium III/IV, dapat menyebabkan prosesor akan rusak terbakar bila kipas mati dan komputer tidak segera dimatikan.
Berikut ini beberapa tips untuk menghindari kerusakan akibat Overheating (panas berlebihan):
Pertama:
Pilih kipas kualitas baik, tidak perlu mahal, tetapi lihat bahan yang dipakai, dan kualitas pengerjaannya. Kipas yang baik biasanya dikerjakan oleh mesin yang baik sehingga hasilnya cukup halus, baling-balingnya dapat berputar dengan ringan, dan daun dari setiap baling-balingnya cukup tebal.
Kedua:
Apabila memungkinkan pilih casing yang bagian prosesor dan kipasnya terlihat dari luar (transparan pada bagian tertentu). Sehingga apabila kipas berhenti berputar dapat terlihat dari luar.
Ketiga:
Bersihkan secara berkala baling-balik Heatsink Fan. Hal ini akan membuat kipas berputar dengan lancar dan tidak tersendat.
Keempat:
Setting “maximum heat” pada BIOS jangan lebih dari 60 derajat celcius. Hal ini akan mengantisipasi apabila panas terlalu tinggi, maka motherboard akan berhenti bekerja, sehingga user dapat mengetahui ada ketidak beresan pada komputernya, diharapkan hal ini dapat mendeteksi kerusakan lebih awal sebelum kerusakan yang lebih parah terjadi.
Kelima:
Masih berhubungan dengan point keempat, apabila saat digunakan komputer anda Freeze/Hang, mula-mula periksalah lebih dahulu Heatsink Fan. Cek apakah kipas berputar, cek juga apakah pengunci terpasang dengan baik sehingga aluminium pendingin menempel sempurna pada prosesor.
Jangan anda paksakan untuk merestart komputer berulang kali sebelum melakukan pengecekan heatsink.
Demikian semoga bermanfaat.




