Musium Penggilingan Batu Peninggalan Belanda
SEJARAH SINGKAT PERKEBUNAN TEH GUNUNG DEMPO
Perkebunan dan Pabrik Pengolahan teh Unit Gunung Dempo Unit Pagaralam merupakan salah satu Unit di PT. Perkebunan Nusantara VII yang Pendiriannya pada tahun 1929 oleh Perusahaan Belanda yaitu NV. Lanbouw Maata Chapij. Jenis Produksi yang dihasilkan adalah teh hitam.
PERKEMBANGAN PENGELOLAAN UNIT PAGARALAM:
Tahun 1929 : Peletakan batu pertama tanggal 2 Mei 1929 dan dikelola oleh Perusahaan Belanda yaitu NV. Landbouw Maata Chapij Pagar Alam.
Tahun 1942 – 1945 : Pada masa Perang Dunia ke II dikuasai oleh Jepang.
Tahun 1945 – 1949 : Dibawah Departemen Pertanian.
Tahun 1949 – 1951 : Semasa clash ke-2 dengan Belanda kebun dan pabrik teh Gunung Dempo dibumi hanguskan.
Tahun 1951 – 1958 : Dibangun kembali oleh Perusahaan Belanda yaitu Cultuur NV. Soerabaya.
Tahun 1958 – 1963 : Dinasionalisasikan dan dikelola oleh PPN Baru Sumatera Selatan.
Tahun 1963 – 1968 : Dikelola oleh PPN Antan VII Bandung.
Tahun 1968 – 1980 : Di bawah/dikelola PNP. X. Bandar Lampung
Tahun 1980 – 1996 : Dikelola PT. Perkebunan X sebagai PT. Perkebuan X berkantor pusat di Bandar Lampung
Tahun 1996 – sekarang : Di kelola PT. Perkebunan Nusantara VII yang merupakan konsolidasi Ex. PTP. XI, XXIII dan XXXI dengan wilayah kerja meliputi propinsi Sumatera Selatan, propinsi Bengkulu dan propinsi Lampung.
KONDISI UMUM WILAYAH
Perkebunan teh UnitPagaralam yang terletak di kaki Gunung Dempo merupakan satu-satunya Unitdi lingkungan PT. Perkebunan Nusantara VII yang mengelola budidaya teh.
Lokasi perkebunan teh Pagaralam berada di Kelurahan Gunung Dempo Kecamatan Pagaralam Selatan yang berjarak 9 km dari Kota Pagaralam, 69 km dari Kota Lahat, 300 Km dari Kota Palembang ibukota Propinsi Sumatera Selatan dan 660 km dari Kantor Direksi PTPN. VII Bandar Lampung.
Kondisi topographi relatif lereng dan bergelombang dengan jenis tanah umumnya Andosol. Areal kebun berada pada ketinggian sekitar 950 M – 1.900 M di atas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata pertahun 2.500 mm – 3.000 mm. Musim basah selama selama 10 bulan dan kering selama 2 bulan, memiliki kelembaban udara berkisar antara 60 % - 85 % dengan suhu udara berkisar antara 15C - 26C.
UnitPagaralam juga memiliki pabrik pengolahan teh yang didirikan pada tahun 1929. Produksi teh yang dihasilkan adalah jenis teh hitam semi ortodoks dengan sistem pengolahan menggunakan Rotorvane.
Kapasitas terpasang Pabrik 40.000 Kg pucuk teh segar perhari atau + 9.000 Kg teh kering perhari.
Perkebunan teh Pagaralam terletak di kaki Gunung Dempo dengan suhu udara 15C - 26C merupakan tempat yang nyaman dengan pemandangan yang indah dan merupakan salah satu tempat tujuan wisata di wilayah Sumatera Selatan. Saat ini telah dikembangkan dan ditetapkan oleh Pemerintah Kota Pagaralam sebagai daerah atau kawasan Agro Wisata. Pada tahun 2004 kawasan Perkebunan Teh Gunung Dempo telah ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan olah raga cabang Paralayang dan Sepeda Gunung oleh Gubernur Sumatera Selatan selaku Ketua Umum Panitia Pelaksana PON XVI. Kunjungan wisatawan domestik maupun manca negara terhadap daerah ini tidak pernah berhenti, dengan kegiatan antara lain mendaki gunung dan Tea Walk. Keindahan perkebunan teh Gunung Dempo telah dikenal luas sudah lama, sejak berdirinya Perkebunan Teh Gunung Dempo pada tahun 1929 oleh Belanda.
Dengan sejarah perkembangan yang berasal dari aneka ragam budaya menyebabkan di Unit Pagaralam telah berkembang aneka kesenian daerah yang dibawa oleh asal usul para pekerja, antara lain : Kuda Kepang, Wayang Kulit, Calung, Jaipongan, Pencak Silat dan lain sebagainya.
Beberapa kegiatan lain yang menyebabkan para pekerja dan keluarganya menjadi betah bekerja dan tinggal di UnitPagaralam antara lain didukung sarana aneka ragam olah raga antara lain lapangan Sepak Bola, Bola Volly, Tennis Lapangan, Tenis Meja, lapangan Bulu Tangkis dan kegiatan olah raga lainnya.
dibawah ini adalah Video Museum Mesin Penggilingan Batu dan Mesin Molen/Pengaduk Semen Peninggalan Belanda, yang berada didepan halaman Pabrik Pengolahan Teh Gunung Dempo Pagaralam.
